Kamis, 28 Februari 2013

Power Bank!

 

Kali ini sekali-sekali saya menulis hal yang tidak berkaitan dengan teknik sipil.. :-)

Pernah mengalami handphone (hp) anda tiba-tiba mati karena mengalami low battery ketika sedang dalam perjalanan? Bagi para pengguna hp sejenis smartphone android atau BB (bukan bau badan) pasti jawabannya; SERING! Grr.. Yah, dibalik kecanggihannya, hp jenis ini memang sangat menguras daya baterai, terutama jika koneksi internet selalu aktif di mode 3G dan HSDPA. Apalagi jika digunakan untuk menonton video atau bermain game.. Whus whus whus… Bablas angine!

Sangat menjengkelkan sekali memang ketika dalam tengah perjalanan hp yang kita miliki tiba-tiba harus menghembuskan nafasnya yang terakhir karena kehabisan daya baterai. Padahal banyak sekali hal bermanfaat yang dapat kita lakukan selama perjalanan berlangsung dengan menggunakan hp. Contohnya seperti; memantau lokasi via GPS (sehingga kita dapat mengetahui dimana posisi kita berada secara real time <mencegah syndrom orang hilang selama perjalanan>), merekam/mengabadikan momen menggunakan kamera, mengirim dan menerima email, membaca berita via internet, bermain games, mendengarkan musik keroncong, dan yang tak kalah penting adalah tetap bisa menjaga komunikasi dengan orang-orang tercinta. Tentu kita tidak ingin mereka mengkhawatirkan diri kita karena terputusnya komunikasi selama perjalanan. :)

Oke, sebenarnya banyak cara mensiasatinya, yang paling mudah adalah dengan tetap menggunakan hp jadul yang ketahanan baterainya terbukti handal sebagai hp utama. Otomatis, minimal kita harus memiliki dua jenis hp, yaitu; hp “jadul” (singkatan dari “jaman dahulu”) dan hp “maskin” (singkatan dari “masa kini”.he2). :-) Karena fungsinya yang terbatas, hp jadul cukup difungsikan hanya untuk kegiatan komunikasi (telepon dan sms), sedangkan hp maskin (nama yang keren) seperti smartphone android difungsikan hanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan koneksi internet, penggunaan aplikasi-aplikasi android, dan GPS. Minimal ketika baterai smartphone habis, kebutuhan akan komunikasi bisa tetap terjaga dengan adanya hp jadul ini.

20130224_155320

Hp jadul sampeyan apa mas?Nggayamen tho mas nganggo hp nganti loro?

Hingga kini saya masih memelihara hp Nokia C-5 sebagai hp utama saya. (Foto di atas adalah foto hp Nokia C-5 legendaris yang saya miliki. Terlihat ada bagian casing pada area tombol yang sudah lepas. Maklum, sudah hampir tiga tahun saya memelihara hp ini. Hebatnya, berkali-kali jatuh dari ketinggian hingga 5 mm hp ini tidak rusak2!.. Mantap..)

Sebenarnya hp ini tidak jadul2 amat, karena hp Nokia C-5 sebenarnya masih tergolong jenis smartphone (dengan ditanamkannya Symbian OS v9.3 Series 60 rel 3.2). Namun di era sekarang (era Anis Urbaningsih ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK), hp ini jelas sudah termasuk kategori hp jadul. Selain karena Nokia sudah mulai meninggalkan sistem operasi ini (selingkuh ke Windows Phone), nampaknya OS Symbian juga sudah tidak akan dikembangkan lagi karena miskin peminat. Padahal dulu di sekitar tahun 2003, saat masih kuliah di Yogjakarta (kota seribu kenangan), saya masih ingat sekali sering mengoprek system Symbian di hp Nokia 6600 yang saya miliki. Pada saat itu, kegiatan tersebut menjadi salah satu kegiatan favorit saya. <:-) Seiring waktu berjalan, sekitar tahun 2008, hp Nokia 6600 akhirnya saya jual dan saya ganti dengan hp Sony Ericsson G502; hp dengan jaringan 3G paling murah di tahun 2008. Namun kualitasnya, jangan ditanya… Dijawab saja gak bisa… he2.. Walaupun bukan benar-benar sebuah smartphone, namun kecanggihan Soner G502 mampu mengalahkan Nokia 6600. Saya bersyukur tidak salah pilih pengganti hp Nokia 6600. Murah namun meriah (berkualitas).. :-)

Kembali lagi ke Nokia C5, walaupun sudah terbilang jadul, namun daya tahan hidupnya (hanya dengan baterai Li-Ion 1050 mAh) sungguh luar biasa jika dibandingkan dengan smartphone android yang saya miliki. Apalagi kualitas kamera dan perekaman video-nya juga sangat memuaskan di-levelnya (3.2 MP). Dan yang tidak kalah penting adalah adanya aplikasi Ovi Maps dengan fitur A-GPS yang dapat terhubung secara offline. Jika dalam perjalanan hp android saya harus mati karena lowbat, saya selalu memanfaatkan Ovi Maps di hp Nokia C-5 saya ini untuk memantau posisi. Benar-benar hp jadul yang masih sangat oke hingga sekarang.. :-)

20130224_155400

Jika kita melakukan perjalanan dengan kendaraan mobil, cara kedua untuk mensiasatinya adalah dengan menggunakan “car charger”. Dengan car charger (dulu saya beli barang ini secara online di situs belanja Dinomarket.com seharga Rp 209.000,-), kita dapat men-charger handphone kita selama perjalanan dengan bantuan kontak pemantik rokok elektrik yang biasanya selalu tersedia di setiap mobil. Bentuk car charger yang saya gunakan adalah seperti foto di bawah ini (minus kabel charger (kabel usb)) :

20130224_162528

Namun hati-hati.. Walaupun terbukti dapat sukses melakukan pengisian daya baterai, namun dibalik kesimpelannya, charger semacam ini sepertinya telah berkontribusi besar dalam merusak baterai hp saya. Grr.. Hal itu saya alami setelah melakukan perjalanan mudik pada waktu liburan panjang Idul Fitri Tahun 2012 yang lalu. Car charger benar-benar saya manfaatkan dengan maksimal selama perjalanan sehingga hp memang tidak pernah ko’it. Namun dibalik itu semua, car charger merusak baterai hp saya. Efek awal yang saya lihat adalah suhu baterai menjadi cepat panas (ketika terhubung dengan car charger) dan daya baterai menjadi lebih mudah habis daripada sebelumnya (setelah beberapa hari menggunakan car charger). Setelah beberapa lama dicuekin, tiba-tiba baterai hp saya mengandung! Astaga.. Saya heran, kenapa baterai bisa hamil.. Siapa yang bertanggung jawab? Bentuk baterai akhirnya “menggelembung” seperti bentuk di bawah ini:

20130224_155854

Buset, bisa sampai menggelembung begitu ya.. Untung saja tidak meledak.. <:-)

Sekarang saya sudah menghindari mencharger hp dengan alat car charger (kalo gak kepepet banget.he2). Baru saja saya mencari alternatif pengganti car charger di internet. Setelah melalang-buana mencari ilmu meringankan tubuh, pilihan akhirnya jatuh pada alat bernama “Power Bank”. Seperti halnya Bank Semauloh yang berfungsi menyimpan uang, Bank Semaugueh, maaf.., Power Bank adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan daya. Analisa saya (sok pinter), menggunakan Power Bank untuk mencharger hp akan lebih aman jika dibandingkan dengan menggunakan car charger. Karena apa? Karena oh karena, mungkin karena arus daya-nya lebih stabil. Setau saya, rata-rata barang elektronik akan cepat rusak jika arus listriknya naik turun/tidak stabil (pengalaman menggunakan komputer tidak menggunakan stabilizer ketika kuliah di Jogja. hiks..). Apalagi beberapa (atau mungkin semua?) Power Bank akan berhenti mencharger secara otomatis ketika baterai hp sudah terisi full 100%. Superr…

Setelah windows shopping via situs belanja online seperti Dinomarket.com, Lazada.com, Blibli.com, dll., akhirnya saya menemukan alat Power Bank yang patut untuk dibeli di situs Rakuten.com. Dengan kapasitas penyimpanan daya sebesar 12.000 mAh (tapi setelah barang diterima, tertulis kapasitasnya 13.200 mAh! Puji Tuhan.. he2), harga yang diberikan oleh situs belanja tersebut hanya sebesar Rp 197.700,00 (harga promo pada saat itu karena menjelang hari Valentine.he2.)! Wow!.. Sangat murah meriah untuk barang semacam ini. Kenapa saya katakan murah meriah? Karena di situs belanja online lainnya (sebagai perbandingan), harga untuk satu Power Bank berkapasitas 5200 mAh berkisar di harga Rp 200rb-an. Tapi dengan kapasitas penyimpanan yang dua kali lebih besar, harga Power Bank ini justru di bawah Rp200rb. Sikat! :-)

Tanpa berpikir terlalu panjang dan tanpa membilas cucian terlalu sering, saya buru-buru mengorder barang ini cepat-cepat. Jangan sampai kehabisan! J Terbukti, stok barang itu di akhir promo sudah ludes habis bak kacang goreng. Dan harganya pun kembali menjadi harga normal; Rp 370.000,-. Fyuhh, untung saja tidak kehabisan.. :-)

2013-02-25_002505

Sayangnya, proses pembelian tidak berlangsung dengan menggembirakan. Dari memesan hingga menerima barang dibutuhkan waktu hingga 10 hari! <:-( Padahal barang saya pesan pada hari Rabu malam dan langsung saya bayar lunas, namun baru pada hari Selasa (minggu depannya) pihak Koreaholic (salah satu seller di situs Rakuten.com yang menjual Power Bank ini) melakukan konfirmasi barang kepada saya untuk proses pengiriman. Entah apa sebabnya prosesnya sangat lambat seperti siput. Baru kali ini barang yang saya beli via internet datang begitu lama. Biasanya hanya memakan waktu satu atau dua hari, maksimum 3 hari barang sudah sampai rumah. Oke, saya lupakan saja, yang penting barang sudah ditangan. :-) Penampakan Power Bank yang telah saya order secara lebih jelas dapat dilihat di foto-foto berikut (berikut dengan tangan saya.he2):

20130224_130710

20130224_130720

20130224_130735

20130224_130748

Bentuknya saya kira cukup elegan.. :-) Setelah saya gunakan, ternyata kemampuannya memang sangat baik. Sudah beberapa kali saya charger handphone dengan alat ini (sudah 3 hari lebih), tapi lampu indikator daya baterai masih sisa 75%. Wow… Like this..

Bagi yang berminat, silahkan dapatkan di bioskop kesayangan anda.. Saparatos!

Tidak ada komentar: